A. Fungsi Bahasa Baku
Secara umum, fungsi bahasa baku sebagai berikut:
1. Pemersatu,
pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu
kesatuan masyarakat bahasa.
2. Pemberi
kekhasan, pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai
bahasa lainnya.
3. Pembawa
kewibawaan, pemakai bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
4. Kerangka
acuan, bahasa baku menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa
seseorang atau kelompok orang
B. Ciri-Ciri Bahasa Baku
Bahasa baku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Bahasa dipengaruhi bahasa daerah
Baku |
Tidak baku |
Saya |
Aya |
Merasa |
Ngerasa |
Ayah |
Bokap |
Dimantapkan |
Dimantapin |
Tidak dipengaruhi bahasa asing
Baku |
Tidak baku |
Banyak guru |
Banyak guru-guru |
Itu benar |
Itu adalah benar |
Kesempatan lain |
Lain kesempatan |
Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
Baku |
Tidak baku |
Bagaimana |
Gimana |
Begitu |
Gitu |
Tidak |
Nggak |
Menelepon |
Nelpon |
Pemakaian himbuhan secara ekspilit
Baku |
Tidak baku |
Ia mendengarkan radio |
Ia dengarkan radio |
Anak itu menangis |
Anak itu nangis |
Kami bermain bola di lapangan |
Kami main bola di lapangan |
Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
Baku |
Tidak baku |
Sehubungan dengan |
Sehubungan |
Terdiri atas/dari |
Terdiri |
Seorang pasien |
Seorang pasien |
Dan lain sebagainya |
Dan sebagainya |
Siapa namamu? |
Siapa namanya? |
Tidak mengandung makna ganda, tidak rancu
Baku |
Tidak baku |
Menghemat waktu |
Mempersingkat waktu |
Mengatasi berbagai ketinggalan |
Mengejar ketinggalan |
Tidak mengandung arti pleonasme
Baku |
Tidak baku |
Para juri |
Para juri-juri |
Mundur |
Mundur ke belakang |
Pada zaman dahulu |
Pada zaman dahulu kala |
Hadirin |
Para hadirin |
Tidak mengandung hiperkorek
Baku |
Tidak baku |
Khusus |
Husus |
Sabtu |
Saptu |
Syah |
Sah |
Masyarakat |
Masarakat |
Akhir |
Ahir |
0 comments: