KBI (Kerangka Berpikir Ilmiah)

1.     Pengertian

Sebelum mendefinisikan Kerangka Berpikir Ilmiah terlebih dahulu kita harus mengetahui apa definisi dari kata definisi itu sendiri. Jadi definisi adalah batasan terhadap sesuatu dengan menggunakan penggambaran ataupun pendekatan terhadap sesuatu agar sesuatu tersebut dapat lebih jelas. Maka dari itu, untuk mengetahui definisi Kerangka Berpikir Ilmiah secara umum, sebaiknya terlebih dahulu kita harus mengetahui definis kata perkata dari kerangka berpikir ilmiah.

Kerangka adalah pondasi atau penyusun sesuatu sehingga sesuatu tersebut bisa berdiri atau dalam hal ini sebagai penyokong atau penopang dalam berpikir. Sedangkan berpikir adalah proses kerja atau gerak akal contohnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari titik satu ketitik lainnya. Serta,iIlmiah sendiri adalah suatu hal yang kebenarannya sudah terbukti. Sesuatu dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat yang rasional, analitis, kritis, universal dan sistematis.

Rasional adalah jika sesuatu tersebut dapat terjelaskan secara masuk akal, Analitis adalah sesuatu tersebut sudah dikaji lebih dalam atau terperinci, Kritis adalah sesuatu tersebut dianalisis terlebih dahulu (tidak langsung disepakati begitu saja), Universal artinya secara umum ataupun menyeluruh, Sistematis adalah sesuatu tersebut dapat dijelaskan secara berurutan atau terkronologi dan terstruktur.

Jadi, Kerangka Berpikir Ilmiah dapat didefinisikan sebagai suatu pondasi yang menopang dalam melakukan proses kerja akal yang dapat dijelaskan secara ilmiah atau kebenarannya sudah dapat dibuktikan.

Atau juga, suatu metode yang tersusun secara sistematis dalam memahami pengetahuan.

 

2.     Teori Kebenaran

Dalam kerangka berpikir ilmiah juga memuat tentang teori  kebenaran. Diantaranya :

1.  Korelasi

Yaitu adanya 2 hal yang saling berhubungan dan dapat dikatakan benar.

2.  Pragmatis

Suatu hal dapat dikatakan benar apabila masih memiliki daya guna/manfaat yang melekat pada sesuatu tersebut.

3.  Korespondensi

Sesuatu hal dapat dikatakan benar apabila pernyataan sesuai dengan kenyataannya.

4.  Konsensus

Yaitu kebenaran yang berasal dari kesepakatan.

 

Selain itu dalam berpikir memiliki frame atau batasan dalam berpikir yang biasa disebut asas berpikir. Yaitu :

1.  Identitas

Yaitu menyatakan bahwa sesuatu objek hanya sama dengan dirinya. Yang dapat disimpulkan A hanya sama dengan A dan A tidak sama dengan A’.

2.  Kontradiksi

Yaitu menyatakan bahwa sesuatu yang saling berlawanan tidak akan bisa bersatu atau pernyataan pengingkaran dari sesuatu tidak sesuai dengan kenyataannya. Contoh : Jika kita mengetahui atau telah mengakui bahwa sesuatu bukan A, maka tidak mungkin ia adalah A.

3.  Penolakan

Yaitu menyatakan bahwa jika pada dua hal tidak mungkin keduanya benar atau keduanya salah. Pasti salah satunya benar atau salah satunya salah.

 

0 comments: